Fashion 

Cerita Fashion Blogger Tampil Stylish dengan Pungut Baju Bekas di Jalanan

Beritaterkini99 – Sesuatu yang dianggap sampah bagi seseorang, bisa menjadi harta karun bagi orang lain. Pepatah itu rasanya sesuai dengan prinsip hidup duo blogger fashion Anna Vladi dan Karina Papp.

Blogger asal Jerman dengan 15.900-an follower di Instagram ini viral karena bisa tampil stylish mengenakan baju-baju bekas yang mereka pungut di jalanan. Gaya mereka pun tak kalah fashionable dari para pencinta mode dengan baju jutaan rupiah rancangan desainer.

Anna dan Karina memulai blog ‘found on the street’ pada Oktober 2017. Selama dua tahun tersebut, mereka mem-posting foto fashion yang sebagian besar pakaiannya didapat dari temuan di jalanan Berlin.

“Sejak memulai blog, persentase (pemakaian baju bekas) semakin meningkat, sekarang sudah 80 persen (busana yang dipakai berasal dari tempat pembuangan di jalan),” kata Karina dalam wawancara dengan situs They Call It Klein Paris.

Lewat blog-nya, mereka ingin memberikan perspektif lain dalam berbusana. Bahwa ada alternatif untuk menambah koleksi pakaian tanpa harus selalu membeli baju baru di toko.

Cerita Fashion Blogger Tampil Stylish dengan Pungut Baju Bekas di Jalanan
Foto: Instagram/@found_on_the_street

Delapan tahun tak belanja baju baru di toko

Karina sendiri mengaku sudah delapan tahun berbelanja baju dan aksesori di toko barang bekas. Namun lama kelamaan dia jadi bosan serta lelah jika harus rutin belanja. Dari situ lah muncul ide untuk mencari baju yang dibuang orang lain di jalan.

Sementara rekannya, Anna, hanya membeli pakaian dalam baru karena alasan kebersihan. Sisanya, dia mendapatkan baju-bajunya dari toko barang bekas dan jalanan.

“Kadang aku juga pinjam baju dari teman. Sejak 2010 aku kebanyakan beli barang bekas. Aku hampir tidak pernah beli yang baru. Alasannya sangat jelas: konsumsi berlebihan,” terang wanita 29 tahun ini.

Memungut baju dari kotak-kotak barang bekas di jalanan

Anna dan Karina mengatakan tidak pernah secara sengaja mencari dan mengaduk-aduk tempat pembuangan barang bekas. Mereka melakukannya saat sedang berjalan-jalan dan jika kebetulan menemukan kotak berisi barang bekas, mereka baru melihat dan mencari benda yang disukai.

“Sangat menghemat waktu kami ketimbang belanja di toko,” ujar Anna.

Perlu diketahui, menemukan baju bekas dengan kondisi masih bagus di jalanan merupakan hal normal di Berlin. Orang-orang di sana biasanya mengumpulkan baju yang sudah tak digunakan tapi layak pakai dan ditaruh di tempat khusus, sehingga orang lain bisa mendaur ulang atau mengenakannya kembali.

“Minggu lalu saja aku menemukan banyak sekali kotak di luar rumah. Aku dapat dua summer dress dari situ,” kata Anna.

“Kalau aku rok putih bergaya vintage,” sambung Karina.

Cerita Fashion Blogger Tampil Stylish dengan Pungut Baju Bekas di Jalanan
Foto: Instagram/@found_on_the_street

Memperbaiki baju bekas yang rusak

Pakaian yang mereka temukan tak selalu dalam keadaan sempurna. Tapi jika modelnya cukup bagus, mereka akan memperbaikinya agar bisa dipakai lagi.

“Misalnya saja jika ada bolongan kecil di sebuah blus yang bagus, aku akan menjahitnya. Begitu pula dengan noda, kalau tidak terlalu besar, aku akan tetap memungutnya,” jelas Karina.

Dari baju-baju bekas yang mereka pungut di jalan, Anna dan Karina bisa menciptakan gaya khas mereka sendiri. Karina lebih menyukai yang vintage dan sedikit quirky, sementara Anna suka tampil berani dengan warna-warna cerah dan memadukan berbagai gaya berbeda.

Cerita Fashion Blogger Tampil Stylish dengan Pungut Baju Bekas di Jalanan
Foto: Instagram/@found_on_the_street

 

Pakai baju bekas demi keberlangsungan lingkungan hidup

Tak sekadar untuk pamer gaya di Instagram, Anna dan Karina ingin menyampaikan pesan betapa pentingnya menjaga lingkungan dengan memakai barang daur ulang. Bukan hanya soal pakaian bekas, tapi juga furnitur, gadget, aksesori dan hal lainnya.

“Aku sebisa mungkin membeli barang bekas, mencoba memperbaikikalau ada yang rusak dan seminim mungkin membuang barang,” tutur Anna.

“Kita hidup pada zaman di mana semuanya serba konsumtif, dan harus diwaspadai. Dari mana barang-barang itu berasal? Siapa yang membuat? Dalam kondisi seperti apa? Apa yang akan kamu lakukan kalau tidak memerlukannya lagi? Hal terpenting dari semua pertanyaan itu dari awal: apakah kita benar-benar memerlukannya?” tutup Karina.

Related posts