Fashion 

Diboikot di China karena Rasis, Dolce & Gabbana Akhirnya Minta Maaf

Beritatrekini99 – Penemu label high-end Italia, Dolce & Gabbana akhirnya meminta maaf kepada masyarakat China setelah sebelumnya membuat iklan dan pernyataan rasis Stefano Gabbana menuai kontroversi.

Kedua desainer membuat video hari Jumat ini, berisi permintaan maaf Stefano Gabbana dan Domenico Dolce tentang kebudayaan China. Keduanya juga mengungkapkan bila mereka mengirimkan cinta dan menghargai budaya China.

“Kami meminta maaf kepada masyarakat China di seluruh dunia. Kami harap kesalahpahaman tentang budaya China bisa dimaafkan,” ujar Dolce dalam videonya.

Desainer yang memulai brandnya sejak 1985 ini menambahkan bila mereka sesungguhnya sangat menyukai budaya China. “Kami tergila-gila dengan China, kami sering ke sana. Kami ke berbagai kota. Kami menyukai budayamu,” lanjutnya lagi.

Diboikot di China karena Rasis, Dolce & Gabbana Akhirnya Minta Maaf
Foto: Getty Images

Video ini berakhir dengan keduanya mengucapkan kata maaf dalam bahasa Mandarin.

Sebelumnya, rumah mode Italia ini menuai kontroversi setelah kampanye terbarunya rilis. Dalam iklan itu, seorang model berdarah China kesulitan memakan makanan Italia seperti pizza dan cannoli dengan sumpit.

Iklan itu berbuntut dengan ditolaknya fashion show Dolce & Gabbana di Shanghai, kemudian berbagai e-commerce di China dan Hong Kong juga berhenti menjual produk D&G.

Masyarakat berdarah China di Milan juga menggelar demonstrasi di depan gerai Dolce & Gabbana. Mereka memegang kertas dengan tulisan ‘Not Me’. Salah satu demonstran adalah Liu Xingyu, model pria yang pernah berjalan di fashion show Dolce & Gabbana di Milan.

Bukan saja iklan yang membuat masyarakat China geram dengan perilaku Dolce & Gabbana. Akun Instagram Diet Prada mengungkap isi chat Stefano Gabbana dengan seorang user bernama @michaelatranova. Stefano mengatakan negara China mirip kotoran dan berbagai pernyataan rasis lainnya. Setelah viral, Stefano mengatakan bila saat itu akun Instagramnya tengah diretas orang yang tak bertanggung jawab.

Related posts