INTERNASIONAL 

Diduga Jadi Dalang Teror Paket Bom Kritikus Donald Trump, Pria 56 Tahun Diringkus Polisi

Laki-laki bernama Cesar Sayoc itu ditangkap petugas di sebuah toko onderdil mobil di Plantation, pada Jumat pagi,26 Oktober waktu setempat.

Polisi berhasil menemukan mobil van putih milik Sayoc –kendaraan dia dipenuhi stiker Partai Republik dan ejekan untuk orang-orang yang kontra terhadap Trump– diparkir di luar toko.

Berdasarkan hasil penyelidikan, Sayoc punya satu tempat untuk ia bersembunyi di pinggiran Miami. Polisi juga memiliki catatan penangkapan atas dirinya dari kasus yang lain.

Berdasarkan penelusuran akun media sosialnya, pendukung Donald Trump tersebut bekerja sebagai agen pemesanan untuk penyelenggaraan acara live (langsung). Dia juga merupakan mantan pegulat dan petarung kandang (cage fighter).

Jaksa Agung Jeff Sessions mengatakan pada konferensi pers di Washington D.C, bahwa Sayoc telah didakwa dengan lima pelanggaran, termasuk mengancam mantan presiden Barack Obama, menyerang mantan pejabat federal dan mengirimkan bahan peledak. Tuduhan itu telah diajukan ke pengadilan federal di Manhattan, Amerika Serikat.

“Biarkan ini menjadi pelajaran bagi siapa pun, terlepas dari keyakinan politik mereka, bahwa kami akan membawa kekuatan hukum penuh terhadap siapa pun yang mencoba untuk menggunakan ancaman, intimidasi dan kekerasan langsung,” kata Sessions, sperti dikutip dari The Guardian, Sabtu (27/10/2018).

Saat ditanya terkait target Sayoc yang sebagian besar merupakan orang-orang Partai Demokrat, Sessions menyampaikan, “Dia tampaknya menjadi partisan.”

Tuntutan pengadilan tertulis, stiker yang menutupi van Sayoc juga terdapat “gambar kritis CNN“, stasiun televisi yang sering dicela oleh Donald Trump. Kantor berita ini juga menjadi target pengiriman paket teror tersebut.

Direktur FBI Christopher Wray menjabarkan, penangkapan Sayoc didasarkan pada sidik jari yang menempel pada paket yang dikirim ke anggota kongres California, Maxine Waters.

“DNA Sayoc juga ditemukan di salah satu paket, di mana seluruh paket itu berisi bahan peledak otentik. Ini bukan hoaks,” ucap Wray menambahkan.

Tiga dari 13 paket telah dikonfirmasi oleh pihak berwenang bahwa isinya adalah bom, namun tidak merinci daya ledaknya. Sedangkan paket lainnya masih dalam proses pemeriksaan. Tidak ada laporan tentang meledaknya paket tersebut dan tidak ada yang cedera.

2 dari 2 halaman

Pernah Mengejek Muslim

Sayoc lahir di Brooklyn, New York, dan terdaftar sebagai partisipan Partai Republik pada 2016, menurut catatan publik. Akun media sosialnya berisi foto dan klip video di mana ia mengenakan topi baseball merah bertanda tangan Trump dengan slogan “Make America Great Again”.

Ia juga memposting materi online yang merendahkan kaum Muslim dan meningkatkan teori konspirasi sayap kanan, termasuk klaim palsu bahwa Hillary Clinton telah membunuh mantan deputi penasihat Gedung Putih, Vince Foster.

Surat perintah penangkapan Sayoc dibuat setelah polisi juga menemukan bukti dari kasus yang lain, termasuk dakwaan pencurian, kekerasan rumah tangga dan pelanggaran lainnya.

Pada bulan Agustus 2002, ia dinyatakan bersalah karena membuat ancaman bom terhadap pekerja utilitas.

Pada Jumat sore, 26 Oktober 2018, polisi dan penjaga keamanan memblokir blok kondominium lantai 27 di Aventura, di mana Sayoc telah terdaftar sebagai penghuni.

Related posts