Fashion 

7 Penyebab Penuaan pada Kulit Datang Lebih Cepat

beritaterkini99- Penuaan pada kulit mungkin adalah salah satu hal yang paling dihindari. Sebenarnya penuaan bisa disebabkan oleh gaya hidup sehari-hari.

Dilansir dari sheknows.com, berikut ini adalah beberapa penyebab penuaan pada kulit datang lebih cepat. Penasaran apa saja?

1. Paparan sinar matahari

Matahari adalah salah satu alasan terbesar kulit menujukkan tanda-tanda penuaan dini. Jangan khawatir, antisipasinya cukup mudah, yaitu mengaplikasikan tabir surya secara rutin setiap hari.

Selain tabir surya, produk perawatan kulit yang baik akan mengurangi munculnya garis-garis, kerutan, dan tekstur kulit yang tidak rata akibat paparan sinar matahari. Tidak hanya paparan sinar matahari, polusi dan asap kotor juga bisa menyebabkan penuaan dini pada kulit.

 

2 dari 3 halaman

Diet, merokok, dan radikal bebas

2. Diet

Makanan yang masuk ke dalam tubuh juga memiliki pengaruh terhadap kulit. Mengonsumsi makanan dengan kandungan gula olahan, karbohidrat, dan lemak dapat membuat kulit mengalami peradangan dan tampak pucat.

3. Merokok

Menurut Mayo Clinic, 4.000 bahan kimia dalam rokok dapat merusak serat elastin dan kolagen alami pada kulit, membuatnya kendur dan berkerut. Ini akan sangat terlihat pada area sekitar mulut.

4. Radikal bebas

Radikal bebas dapat merusak membran jaringan kulit dan menyebabkan peradangan, serta penuaan dini.

3 dari 3 halaman

Tidur, eksfoliasi, dan stres

5. Tidur

Kurang tidur tidak hanya dapat merusak produktivitas, namun juga mempercepat proses penuaan pada kulit. Sebuah studi yang dilakukan oleh The Sleep School dan Bensons for Beds di Inggris pada tahun 2015 menemukan bahwa wanita yang rata-rata tidur selama 6 jam pada 5 malam berturut-turut akan mengalami sejumlah masalah kulit, seperti munculnya garis-garis halus.

6. Eksfoliasi yang berlebihan

Menggosok dan menggores kulit setiap hari dapat menyebabkan kerusakan pada mikroskopik di serat kulit. Lakukan eskfoliasi cukup sekali atau dua kali dalam seminggu.

7. Stres

Studi yang diterbitkan dalam jurnal PLOS One pada tahun 2012 menemukan bahwa stres kronis membuat seseorang memiliki DNA yang lebih pendek, membuat sel semakin cepat rusak atau mati sama sekali.

Related posts