Lifestyle 

Cara Menghitung Masa Subur Pria, Penting Diketahui Agar Istri Cepat Hamil

beritaterkini99- Berbeda dengan masa subur wanita, masa subur pria dapat diukur melalui kuantitas dan kualitas sperma, serta beberapa faktor lain yang dapat memengaruhi kesuburan. Di kalangan awam, kebanyakan orang hanya menganggap masalah kesuburan adalah urusan wanita. Padahal, pria juga memiliki masa-masa subur yang akan menentukan sukses atau tidaknya proses kehamilan. Hanya saja, masa subur pria berbeda dengan masa subur wanita yang sudah lebih umum dikenal.

Seorang pria dianggap subur jika spermanya mampu membuahi sel telur milik perempuan dan menjadikan wanita itu hamil. Tidak seperti perempuan yang masa suburnya relatif bisa untuk ditentukan kapan dan berapa lama serta mudah untuk dihitung, masa subur pria relatif sukar ditentukan. Namun, dengan mengetahui kapan kiranya masa subur pria, akan turut membantu meningkatkan peluang untuk terjadinya proses kehamilan pada perempuan.

Berikut cara menghitung masa subur pria yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Minggu (4/11/2018).

2 dari 10 halaman

Waktu Subur Pria

Meski berbeda dengan wanita, sebenarnya masa subur pria juga bisa ditentukan, hanya saja tidak rutin satu bulan sekali seperti wanita. Pada pria, dikatakan sedang berada dalam masa subur adalah lebih kepada waktu. Masa subur pria adalah di pagi hari atau pada saat musim dingin atau musim di mana suhu udara lebih rendah dari biasanya sebab testis sendiri sangat sensitif terhadap suhu ruang. Hal ini akan turut berpengaruh pada kualitas sperma yang dihasilkannya. Semakin tinggi suhu ruang, semakin besar risiko terhadap sperma yang dikeluarkan.

Umumnya, jumlah sel sperma yang dikeluarkan saat pagi hari di musim dingin dapat menghasilkan lebih banyak dibandingkan pada siang hari. Karenanya, sangat dianjurkan untuk melakukan hubungan seksual pada subuh atau pagi hari di musim dingin untuk meningkatkan peluang pembuahan. Di negara yang memiliki empat musim, masa subur pria berkisar sekitar hari ketiga sampai ketujuh awal musim dingin. Sementara untuk daerah tropis seperti Indonesia, masa subur pria bisa berlangsung pada saat subuh sampai pagi hari di mana suhu udara terbilang masih rendah-rendahnya terutama saat musim hujan.

Sperma hasil ejakulasi biasanya mampu bertahan di dinding rahim wanita selama kurang lebih 2 sampai 3 hari, bahkan ada yang sampai satu minggu walaupun jarang terjadi. Dengan kata lain, semakin banyak sperma yang dikeluarkan, kemungkinan yang masih bertahan selama selang waktu tersebut juga masih banyak sehingga memperbesar kemungkinan untuk terjadinya pembuahan (fertilisasi).

3 dari 10 halaman

Tingkat Kesuburan Pria

Sperma diproduksi semenjak pria mulai memasuki usia pubertasnya (sekitar 12-13 tahun) dan masih berlanjut sampai usia lanjut sekalipun. Artinya, sampai usia tua sekalipun pria masih mampu memproduksi sperma yang kemungkinan besar bisa membuahi sel telur perempuan. Hal paling mendasar untuk menentukan apakah seorang pria itu subur atau tidak ialah dengan memerhatikan kualitas sperma yang dihasilkannya. Cara menentukan kualitas sperma yang paling tepat memang dengan melakukan tes atau uji laboratorium terhadap sperma itu sendiri. Uji laboratorium terhadap sperma meliputi volume, pH, warna, jumlah dan bentuk spermatozoa, gerak sperma, bahkan sampai baunya. Sperma yang normal dan sehat akan menunjukkan hasil sebagai berikut:

– Volumenya 2 ml atau lebih.

– Jumlah spermatozoa sekitar 20.000.000 per milimeter

– Gerakannya gesit dan baik, paling sedikit sekitar 30% dari seluruh sperma yang dikeluarkan harus bisa bergerak dengan cepat.- Minimal memiliki 30% sperma yang berukuran normal dari keseluruhan yang dikeluarkan saat ejakulasi

– Tingkat keasaman (pH) berada pada kisaran 7,2 sampai 8

– Berwarna kelabu pucat- Memiliki bau yang khas

Pada pria dewasa, volume normal cairan sperma yang dikeluarkan adalah sekitar 2 sampai 5 ml atau jika ditakar secara kasar adalah kurang lebih satu sampai dua sendok makan. Lebih daripada itu, disebut hyperspermia sedang apabila kurang disebut hypospermia. Dalam keadaan hypospermia ini sperma bisa menjadi kering.

Warna sperma pun dikatakan normal apabila berwarna abu-abu, meski terkadang ada ditemukan sperma yang memiliki warna agak kekuningan, namun itu masih terbilang normal. Yang berbahaya adalah jika ditemukan sperma berwarna merah muda atau merah pekat yang menandakan bahwa ada kelainan atau gangguan alat reproduksi dan harus segera ditangani oleh dokter.

4 dari 10 halaman

Cara Meningkatkan Kualitas Sperma

Masa subur pria ditandai dengan sperma yang berkualitas. Demi mendapatkan sperma yang berkualitas, seorang pria haruslah memiliki kebiasaan hidup yang sehat. Selain itu, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kualitas sperma pria, diantaranya :

5 dari 10 halaman

1. Gaya hidup sehat.

Hal paling mendasar bagi pria yang ingin meningkatkan kualitas spermanya ialah dengan memulai kebiasaan hidup yang sehat. Mengurangi, bahkan menghindari rokok sangat dianjurkan bagi pria agar kualitas spermanya terjaga dengan baik. Selain itu, menghindari minuman bersoda, alkohol, serta konsumsi kopi yang mana kandungan kafein yang terdapat di dalamnya juga bisa memengaruhi kualitas sperma. Lebih baik untuk mengkonsumsi makanan dan minuman yang sehat dan bergizi.

6 dari 10 halaman

2. Konsumsi makanan sehat.

Rajin mengkonsumsi sayur-sayuran, buah-buahan, kacang-kacang, dan lauk berprotein tinggi sangat baik untuk kesehatan. Misalnya, mengkonsumsi wortel yang mengandung beta karoten dan tomat dan tomat yang mengandung likopin, keduanya merupakan zat penting yang membantu meningkatkan kualitas, gerakan, kecepatan, dan kelincahan sperma. Likopen juga membantu meningkatkan kuantitas sperma jika dibandingkan dengan pria yang tidak mengkonsumsi likopen. Selain tomat, likopen juga bisa diperoleh dengan mengkonsumsi  pepaya atau semangka. Mengkonsumsi makanan yang mengandung mineral penting seperti zinc dan selenium yang penting untuk kesuburan. Kamu bisa mendapatkannya dengan mengkonsumsi ikan maupun daging merah.

7 dari 10 halaman

3. Olahraga teratur.

Rutin berolahraga membantu meningkatkan daya tahan tubuh dan menguatkan fisik sehingga tubuh lebih mudah dalam melakukan metabolisme. Pria yang rutin berolahraga mampu meningkatkan jumlah sperma yang dihasilkan dibandingkan dengan mereka yang tidak berolahraga.

8 dari 10 halaman

4. Hindari stres dan kelelahan fisik yang berlebih.

Kondisi psikis sangat memengaruhi pada kondisi fisik, begitu pula sebaliknya. Terlalu memaksakan diri untuk bekerja sampai kelelahan berat akan memengaruhi tubuh juga mental. Dalam keadaan lelah, seseorang mudah terbawa emosi dan sering tidak bisa berpikir jernih. Dalam kondisi stres sendiri bisa memengaruhi tubuh oleh tergangggunya hormon testosteron yang tentu saja juga akan berdampak pada sperma yang dihasilkan.

9 dari 10 halaman

5. Hubungan seksual yang sehat.

Melakukan hubungan seksual dengan pasangan sah secara rutin juga dapat membantu menjaga kualitas sperma pria. Melakukan hubungan seksual yang sehat dapat kamu dan pasangan lakukan 3 sampai 4 kali dalam seminggu, dengan syarat melakukannya dalam jarak atau jeda agar sperma yang sebelumnya telah dikeluarkan melalui ejakulasi dan masih bertahan di rahim bisa melakukan tugasnya dengan baik sampai menuju sel telur.

10 dari 10 halaman

6. Kebiasaan sehari-hari.

Demi menjaga kualitas kesuburan, pria dianjurkan untuk tidak memakai celana yang ketat karena bisa meningkatkan suhu tubuh. Juga bagi yang sering bekerja dengan menggunakan komputer jinjing atau laptop¸ jangan pernah meletakkannya di atas paha karena radiasi panas daripada laptop tersebut dapat memengaruhi dan membuat sel sperma menjadi lebih cepat mati. Terakhir, jangan terlalu lama berada dalam posisi duduk karena akan menekan alat kelamin serta memicu peningkatan suhu panas lebih cepat yang nanti akan berpengaruh pada kualitas dan kuantitas sperma yang dihasilkan.

Related posts