NASIONAL 

Kisah Tragis Path, Melesat Cepat Lalu Tamat

beritatrekini99Path tutup. Padahal dulu, jejaring sosial ini cepat menuai popularitas di Indonesia. Path memang punya beberapa keunikan, di antaranya pembatasan jumlah teman yang hanya mencapai ratusan. Beda dengan jejaring sosial lain yang jumlah temannya bisa mencapai ribuan.

Path digagas seorang pria asal Amerika Serikat bernama Dave Morin. “Kami ingin membuat jejaring sosial yang lebih personal. Yang berfokus kepada teman dekat Anda dan keluarga. Semua hal dijaga agar tetap privat,” tutur Dave Morin, dalam wawancara eksklusif dengan berittarekini99.

Path diluncurkan pertama kali pada bulan November 2010 dan kemudian bisa dinikmati oleh pengguna perangkat Android, iOS, bahkan Windows Phone.

Morin menceritakan ide pembuatan Path. Pria berkacamata ini mengisahkan ia tumbuh besar di sebuah kota kecil, kemudian tinggal berjauhan dengan keluarganya. Nah, saat itulah, dia memikirkan bagaimana teknologi bisa membantunya agar bisa tetap dekat dengan keluarga.

“Ide Path datang dari aku dan pendiri Path yang lain. Kami ingin bisa tetap terkoneksi dengan keluarga meski jarak kami berjauhan,” Morin mengisahkan. Ia menyatakan Path sejak awal ditujukan sebagai jejaring sosial yang fokus untuk menghubungkan keluarga dan orang dekat saja.

“Jejaring sosial ini fokus utamanya adalah pada keluarga. Tidak ada jejaring sosial lain yang prioritas utamanya adalah keluarga. Fokusnya adalah terhubung pada orang yang dekat dengan Anda, di manapun mereka berada,” tambah Morin.

Itulah salah satu alasan mengapa jumlah pertemanan dibatasi sehingga hanya orang dekat saja yang akan dimasukkan sebagai kawan di Path.

Populer di Indonesia

Path sempat fenomenal di Indonesia dengan banyak pengguna, bahkan sempat disuntik dana oleh Bakrie. Tak terlalu mengherankan mungkin, karena warga di sini memang dikenal sebagai pengguna jejaring sosial yang kuat. Tengok saja betapa kuat posisi Facebook atau Twitter di sini.

Walau demikian, Path hanya sesaat tenar di negara asalnya, AS, lalu tenggelam. “Mungkin eksekusi strategi mereka kurang bagus, kemudian terlalu fokus pada desain ketimbang utilitas atau diferensiasi. Namun perlu diingat kalau Path belum mati. Mereka punya user dan masih punya waktu,” tulis Michael Carney dari Pando Daily mengenai anomali itu.

Kisah Tragis Path, Melesat Cepat Lalu Tamat
Dave Morin, pendiri Path. Foto: istimewa

“Hal terbesar yang bisa dikatakan tentang Path pada hari ini adalah mereka sangat besar di Indonesia. Perusahaan sepertinya sudah menerima hal itu sebagai takdir,” tulis Michael lagi.

Pada 2015, Daum Kakao Corp atau lebih dikenal dengan layanannya bernama KakaoTalk mengakuisisi Path. Akuisisi dilakukan sebagai bagian dari upaya ekspansi global layanan messenger tersebut.

“Kami menciptakan Path sebagai sebuah jejaring sosial yang menjadi sumber kebahagiaan, menciptakan hubungan yang bermakna bagi pengguna. Kami sangat bangga dengan apa yang telah dicapai selama 5 tahun terakhir bersama 10 juta pengguna aktif setiap bulannya,” kata sang CEO Dave Morin.

Namun dikatakannya, ada titik di mana mereka membutuhkan lebih banyak sumber daya untuk membantu mempercepat pertumbuhan dan memperbesar skala Path. Dengan akuisisi Path oleh Daum Kakao, Morin yakin layanannya akan bisa lebih berkembang.

“Kami percaya Daum Kakao, yang memiliki pemahaman yang mendalam terhadap pasar Asia dan berpengalaman serta memimpin dalam layanan inovasi mobile, akan mampu menyediakan tambahan sumber daya dan nilai lebih lainnya untuk pengguna Path,” sebutnya.

Tamatnya Path

Sayangnya entah bagaimana, Path makin lama makin jarang digunakan. Mungkin karena persaingan yang begitu keras dari jejaring sosial yang lebih besar dan lebih inovatif. Instagram misalnya, yang punya dukungan dari Facebook, tak tertahankan lagi lajunya.

Maka makin sedikit orang di Indonesia yang melakukan update akun Path. Banyak dari mereka menyeberang ke situs tetangga. Path makin terlupakan, bahkan tak sedikit yang melakukan uninstall.
Situasi tersebut membuat pengelola Path melakukan keputusan drastis, yaitu menutup layanan. Saat ini, Path sudah resmi mengumumkan layanan mereka takkan dilanjutkan lagi.

Pada akun @path di Twitter mereka menyebut sangat menyesali kalau layanan Path akan segera dihentikan. Dan untuk informasi lebih lanjut, mereka mengarahkan pengguna ke sebuah laman di situs resminya.

“It is with deep regret to announce that Path service will be discontinued. It has been a long journey and we sincerely thank each one of you for your years of love and support Path. Please visit here https://path.com/goodbye for more details,” tulis Path dalam kicauannya itu.

Related posts