NASIONAL 

Perjalanan Jack Ma dari Guru Miskin hingga Jadi Orang Terkaya

beritaterkini99 – Siapa yang tak kenal Jack Ma, sosok pengusaha asal Tiongkok yang berhasil mengembangkan bisnisnya Alibaba hingga berskala internasional. Dia pun sempat didapuk sebagai orang paling kaya di kampung halamannya juga di dunia.

Jika melihat kisah hidupnya seakan tak menyangka dia menjadi pengusaha sehebat itu. Pria yang lahir di Hangzhou, Zhejiang, Tiongkok 10 September 1964 itu sebelumnya hanya seorang guru miskin.

Pada tahun 90-an, Ma berprofesi sebagai guru dan jasa penerjemah bahasa Inggris. Dia memang andal berbahasa Inggris, sejak kecil dia sudah belajar bahasa Inggris dengan para turis yang datang ke China.

Sebagai guru bahasa Inggris, Jack Ma pernah diminta mewakili sebuah perusahaan di China menagih utang pada seseorang di Amerika Serikat (AS). Dia meluangkan waktu datang ke rumah temannya Ken Morley di Seattle.

Di sana ada komputer yang terhubung internet. Saat itulah Jak Ma pertama kali mengenal internet. Jack ingin tahu tapi takut-takut.

“Temannya itu lalu berkata jangan takut, kamu takkan merusaknya. Sentuh saja,” cerita Porter Erisman, mantan Vice President Alibaba dikutip dari CNBC.

Setelah berani, dia mulai mencari bermacam-macam informasi. Jack Ma pun kagum dengan terknologi ini.

Namun ketika mencari soal China, tidak muncul apa-apa. Di sinilah muncul gagasan dalam kepala Jack bahwa dia bisa memanfaatkan internet untuk berbisnis

“Dia berkata pada dirinya, jika aku bisa memasukkan perusahaan China di internet dan memungkinkan mereka terkoneksi dengan pebisnis di AS dan negara lain, mungkin saja aku bisa menciptakan bisnis yang powerful,” kata Porter.

Setelah mengenal internet, ia memutuskan untuk memfasilitasi para pedagang. Tiongkok menjual barang ke luar negeri melalui dunia maya.

Sekitar 15 tahun lalu ia mendirikan Alibaba dengan modal US$ 60.000. Uang itu dia dapat pinjam dari temannya setelah salah satu perusahaan investasi asal AS menolak memberinya pinjaman.

Idenya menolong para pengusaha kecil memasarkan produknya ternyata merupakan ide yang sangat cemerlang. Dari tahun ke tahun size dan value perusahaannya terus meningkat.

Sampai akhirnya Jack Ma memutuskan untuk membawa Alibaba melantai di pasar modal. Saat itu nilai perusahaannya mencapai US$ 25 miliar.

Saat ini, perusahaan e-commerce tersebut baru saja memiliki kapitalisasi pasar US$ 500 miliar atau setara dengan Rp 6.655 triliun.

Raihan tersebut membuat perusahaan yang dipimpin oleh Jack Ma ini bergabung dengan perusahaan yang sudah ada di klub Rp 6.655 triliun, yakni seperti Tencent, Apple, Alphabet (induk dari Google), Microsoft, Amazon, dan Facebook.

Begitulah awalnya Alibaba menjadi salah satu perusahaan teknologi terbesar dunia. Dan Jack Ma pun saat ini orang terkaya di China dan Asia, dengan harta diestimasi US$ 40,2 miliar.

Jack Ma juga memiliki banyak bisnis di Indonesia meskipun tidak secara langsung.

Melalui perusahaan Alibaba, Jack Ma melakukan investasi senilai US$ 1,1 miliar ke Tokopedia, salah satu situs marketplace terbesar di Indonesia. Hal itu pun menjadikan Alibaba Group sebagai pemegang saham minoritas di Tokopedia.

Investasi yang dilakukan itu pun untuk memperkuat ekspansinya di kawasan Asia Tenggara. Jack Ma pun kemudian lewat Alibaba menambah investasi US$ 2 miliar ke Lazada per Maret 2018.

Jika dicatat, Jack Ma telah menanamkan sekitar US$ 4 miliar ke Lazada jika dihitung sejak dua tahun belakangan. Pada 2016, Alibaba berhasil mengambil alih Lazada dengan investasi awal sebanyak US$ 1 miliar.

Lalu, pada 2017, Alibaba menyuntik dana sebesar US$ 1 miliar. Hal tersebut dilakukan untuk menambah kepemilikan saham di Lazada dari yang sebelumnya 51% menjadi 83%.

Sebelum masuk ke e-commerce dalam negeri, Alibaba pun sudah masuk ke Indonesia melalui unit bisnis yang menaungi UCWeb dan anak-anaknya seperti UCNews dan UCBrowser.

Alibaba juga sempat dikabarkan siap menyuntikkan dana segar ke Go-Jek Indonesia. Namun, hal tersebut belum diketahui kabar kelanjutannya.

Related posts