EKONOMI 

Sektor Tambang Anjlok, IHSG Merosot 57,24 Poin

Beritaterkini99- Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona merah pada perdagangan saham Rabu (21/11/2018).

Pada penutupan perdagangan saham, IHSG merosot 57,24 poin atau 0,95 persen ke posisi 5.948,05. Indeks saham LQ45 susut 1,15 persen ke posisi 945,33. Seluruh indeks saham acuan sebagian besar melemah kecuali indeks saham DBX naik 0,36 persen.

Sebanyak 273 saham melemah sehingga menekan IHSG. 131 saham menguat dan 103 saham diam di tempat. Pada Rabu pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.978,59 dan terendah 5.908.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 438.735 kali dengan volume perdagangan 8,3 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 8,1 triliun. Investor asing lepas saham senilai Rp 583 miliar. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di posisi Rp 14.598.

Sebagian besar sektor saham tertekan yang dipimpin sektor saham tambang. Sektor saham tambang melemah 5,02 persen, disusul sektor saham pertanian susut 1,57 persen dan sektor saham keuangan merosot 1,51 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham HOME naik 34,96 persen ke posisi Rp 166 per saham, saham MPRO melonjak 25 persen ke posisi Rp 1.075 per saham, dan saham MINA mendaki 24,30 persen ke posisi Rp 665 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham PALM merosot 13,59 persen ke posisi Rp 220 per saham, saham PTIS merosot13,16 persen ke posisi Rp 330 per saham, dan saham ADRO tergelincir 11,78 persen ke posisi Rp 1.310 per saham.

Bursa saham Asia bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,51 persen, indeks saham Thailand melonjak 0,39 persen, indeks saham Shanghai mendaki 0,21 persen dan indeks saham Singapura menguat 0,39 persen.

Sedangkan indeks saham Korea Selatan Kospi melemah 0,29 persen, indeks saham Jepang Nikkei susut 0,35 persen dan indeks saham Taiwan turun 0,03 persen.

 

2 dari 2 halaman

Awal Sesi, IHSG Melemah

Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada awal perdagangan saham pekan ini. Seluruh sektor mengalami tekanan dengan tekanan terbesar dibukukan oleh sektor keuangan.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Rabu (21/11/2018), IHSG melemah 63,09 poin atau 1,05 persen ke posisi 5.942,19. Pada pukul 09.00 JATS, IHSG masih tertekan dengan turun 79,67 poin atau 1,33 persen ke posisi 5.928,04.

Indeks saham LQ45 melemah 1,92 persen ke posisi 936,54. Sebagian besar indeks saham acuan kompak memerah. Hanya ada satu indeks yang mampu menguat yaitu DBX.

Sebanyak 156 saham melemah sehingga menekan IHSG ke zona merah. Selain itu 25 saham melemah dan 87 saham diam di tempat. Pada sesi pertama, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.942,19 dan terendah 5.909,79.

Total frekuensi perdagangan saham 21.173 kali dengan volume perdagangan 681,7 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 471,2 miliar.

Investor asing menjual saham Rp 70 miliar di total pasar. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di posisi Rp 14.591.

Seluruh sektor mengalami tekanan. Sektor keuangan tertekan hingga 2,0 persen dan catatkan pelemahan terbesar. Disusul sektor saham infrastruktur turun 1,55 persen dan sektor saham aneka industri tertekan 1,61 persen.

Saham-saham catatkan penguatan antara lain saham POLA melonjak 24,65 persen ke posisi Rp 354 per saham, saham SURE mendaki 12,50 persen ke posisi Rp 4.100 per saham, dan saham TRIM menguat 9,17 persen ke posisi Rp 131 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham KBLV melemah 13,33 persen ke posisi Rp 390 per saham, saham SOSS susut 14,10 persen ke posisi Rp 1.675 per saham, dan saham PRIM tergelincir 6,85 persen ke posisi Rp 680 per saham.

Related posts