GAYA HIDUP 

12 Pandangan Masyarakat yang Keliru Tentang Orang Kaya

Menjadi orang kaya atau terlahir dari keluarga tajir membuat mereka menjadi sorotan orang di sekitarnya. Anggapan bahwa orang kaya itu pelit, hidupnya santai dan menyimpan Lamborgini di garasi. Anggapan itu masih ada sampai sekarang. Mungkin kita hanya lihat dari bungkusnya saja atau memang kita gak tahu cara berpikir orang-orang kaya.

Padahal faktanya tidak semua orang kaya itu kecipratan harta dari orangtuanya, lulusan sekolah mahal atau garasinya penuh Lamborgini. Ada orang kaya yang harus jatuh bangun bertahun-tahun baru bisa menikmati kekayaannya. Ada juga yang gak punya ijazah tapi punya saham di mana-mana. Ada juga yang garasi mobil bukan Lamborgini tapi punya pesawat pribadi.

Maka dari itu kita harus mengubah perspektif tentang orang kaya. Di luar sana banyak orang kaya beneran dan orang kaya “abal-abal”. Maka itulah kamu harus tahu bagaimana cara berpikir orang kaya yang sesungguhnya. Supaya harapannya kamu gak jadi orang kaya “abal-abal”.

1. Lahir dari keluarga kaya, maka kamu otomatis kaya

Seseorang yang terlahir dari keluarga kaya akan mendapat kenikmatan yang tidak semua orang rasakan. Anak orang kaya pasti temannya anak penjabat atau artis. Anak orang kaya, tiap liburan gak perlu mikir duit buat bayar ini-itu. Intinya anak orang kaya dengan mudah mendapat segalanya. Ssedangkan bukan anak orang kaya butuh perjuangan untuk mendapatkan sesuatu.

Sayangnya, jika orangtuamu kaya maka gak ada jaminan kamu auto kaya.

Penelitian menunjukkan, bahwa 70% keluarga kaya kehilangan hartanya ketika diwariskan kepada generasi kedua. Hal ini karena orang generasi kedua gak tahu cara mengelola keuangan dan menjaga keuangan tetap stabil. Orang generasi kedua kebanyakan cuma bisa menggunakan uang tanpa tahu bagaimana cara memperoleh uang tersebut, dilansir dari Time.com.

2. Orang kaya pasti mewariskan harta mereka

Berdasarkan laporan dari Peterson Institute for International Economics (PIIE) mengungkapkan, dari tahun 2014, dengan data dari Forbes, jumlah miliader tanpa pengaruh keluarga mencapai 70% dari daftar orang terkaya di dunia. Artinya 70% orang terkaya di dunia memulai karier dari nol.

Bill Gates, Warren Buffett dan Larry Ellison adalah segelintir orang kaya tanpa pengaruh keluarga. Tren mewariskan harta kepada keturunannya tidak dimiliki oleh kumpulan orang kaya asal Amerika. Untuk wilayah Eropa banyak yang mewariskan harta kepada keturunannnya. Mungkin orang Asia juga melakukan hal serupa.

3. Orang kaya gak harus kerja keras

Mana ada ceritanya orang kaya gak kerja keras. Tanya orang kaya siapapun, termasuk Hotman Paris, apakah dia bisa mendapatkan kekayaan tanpa kerja keras? Tentu saja orang-orang kaya tersebut bekerja keras. Kerja keras itulah yang membuat mereka mendapat pemasukan yang fantastis.

Berdasarkan buku Rich Habits – The Daily Success Habits of Wealthy Individuals, karangan Thomas C Corley, mengatakan kebanyakan orang kaya bekerja minimal 50 jam per minggu, bahkan lebi. Sedangkan orang menengah bekerja kurang dari 50 jam per minggu, dilansir dari beritaterkini99.

Ditambah lagi, orang kaya tetap bekerja walau di luar jam kerja. Orang-orang kaya juga jarang menghabiskan waktu untuk menonton TV atau internetan.

4. Orang kaya gak pernah bangkrut

Sekaya-kayanya seseorang pasti sebelumnya mengalami kegagalan. Bahkan sampai bangkrut. Hal ini karena cara berpikir orang kaya kalau punya uang pasti menginvestasi atau membuka bisnis baru. Resiko dari investasi adalah kebangkrutan.

Donald Trump, sebelum menjadi presiden usahanya pernah empat kali bangkrut. Nyatanya bisnis Donald Trump masih jalan sampai sekarang. Jadi yang membedakan orang kaya dengan orang miskin ketika bangkrut adalah bagaimana cara mereka bekerja agar pulih kembali.

Orang kaya selalu memiliki konsultan keuangan untuk memperketat rencana keuangan. Akibatnya adalah mereka cepat pulih dari kebangkrutan, dilansir dari Washingtonpost.com.

5. Orang kaya itu egois

Kebanyakan orang kaya selalu menghindari pajak, sering melanggar hukum dan umumnya egois. Namanya juga orang kaya, tinggal keluar duit mereka bisa bebas leluasa. Termasuk bikin fasilitas mewah di penjara.

Namun penelitian dari Belanda mengatakan hal sebaliknya. Peneliti Belanda membuat eksperimem memasukkan uang dan kartu kredit dalam amplop dan mengirim di berbagai tempat, baik itu orang kaya atau orang miskin.

Hasilnya adalah amplop tersebut dikembalikan pada orang kaya daripada orang miskin. Hal ini menunjukkan bahwa orang kaya gak lebih egois daripada orang miskin. Mungkin saja mereka masih punya uang, dilansir dari Independent.co.uk.

6. Pajak penghasilan orang kaya lebih sedikit dari yang lainnya

Beberapa anggapan bahwa orang kaya membayar pajak lebih sedikit daripada orang biasa. Hal ini bisa diterima, perihal orang-orang kaya bisa memanipulasi pajak dengan ngasih pelicin sama kantor pajak.

Walau begitu, anggapan bahwa orang kaya pajaknya kecil itu salah. Justru orang kaya memiliki pajak yang besar. Total pajak penghasilan mereka jika dikumpulkan bisa mencapai 45,7% dari total pajak keseluruhan.

Tentu saja pajak mereka besar karena akumulasi dari pendapatan serta banyaknnya aset yang dimiliki. Jadi keliru jika orang kaya pajaknya kecil. Jika ada, mungkin orang tersebut belum siap menjadi orang kaya.

7. Semua orang kaya lulusan universitas favorit

Penelitian dari Duke University menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat akan memilih melanjutkan studi di universitas ternama. Reputasi dan faktor alumni masih menjadi daya tarik tersendiri.

Khususnya di Amerika Serikat, melanjutkan pendidikan di tempat elite adalah yang paling penting. Mereka berharap dengan sekolah ditempat favorit maka mereka cepat mendapat kekayaan.

Ketika kita bicara tentang kekayaan maka almamater bukanlah jaminan. Bill Gates, Larry Ellison hingga Roman Abramovich adalah orang-orang kaya yang tidak menyelesaikan studi. Ada yang memang fokus untuk berwirausaha, ada juga yang sempat kuliah namun akhirnya drop-out.

Pendidikan memang penting namun tidak menjamin orang tersebut memperoleh kekayaan di masa depan. Terdengar klise tapi memang benar adanya.

8. Orang kaya menghindari pajak tinggi dengan bermigrasi

Setiap negara memiliki aturan pajak masing-masing. Ada negara dengan biaya pajak tinggi dan ada juga negara dengan biaya pajak rendah. Melihat hal tersebut, banyak orang kaya bermigrasi ke negara dengan biaya pajak kecil. Harapannya tentu saja agar mereka semakin kaya.

Namun ada penelitian menunjukkan hal sebaliknya. Orang-orang kaya memilih gak bermigrasi. Tingkat migrasi orang-orang kaya lebih rendah daripada orang lain. Walau faktor pajak yang menentukan migrasinya orang-orang kaya, tapi hanya segelintir yang berniat untuk pindah ke negara yang pajaknya kecil, dilansir dari Web.stanford.edu.

9. Orang kaya pelit beramal

Jika orang kaya pelit beramal maka kekayaannya tidak berkurang. Uang mereka gak keluar untuk hal-hal seperti itu. Walau begitu, orang kaya pelit beramal adalah anggapan yang keliru. Nyatanya orang kaya selalu beramal di setiap kesempatan.

Alasan logisnya adalah karena orang kaya sudah memiliki semua yang diinginkan. Jadi bagi mereka mengejar dunia adalah hal sia-sia. Maka dari itu orang-orang kaya menyisihkan pendapatan mereka untuk beramal.

Bentuknya bisa bermacam-macam. Seperti properti, uang tunai bahkan bisa juga beasiswa. Hal ini juga didukung dengan berbagai penelitian yang membahas perilaku orang ketika beramal, dilansir dari Sciencedirect.com.

10. Uang gak bisa membeli kebahagiaan

Seringkah kita mendengar motivator yang menyebutkan bahwa uang gak bisa membeli kebahagiaan? Para motivator mengatakan demikian agar menyenangkan kita saja. Itupun efeknya hanya bertahan sehari. Sejatinya uang bisa memberikan kita kebahagiaan.

Penelitian dari Harvard Business School menyatakan, bahwa orang berpenghasilan tinggi memiliki kebahagiaan yang tinggi, dibandingkan orang berpenghasilan rendah. Sebagai ilustrasi, orang dengan penghasilan tinggi setidaknya kebutuhan sehari-hari sudah terpenuhi. Sisanya mereka bisa pakai untuk hobi, liburan atau berbelanja barang bermerek, dilansir dari Inc.com.

11. Orang kaya hidupnya boros dan serba mewah

Kita sering melihat di media sosial orang memamerkan gaya hidup mewah. Mulai dari pesawat pribadi, bak mandi penuh uang sampai dengan kalung berlian ala rapper. Pada kenyataannya orang kaya hidupnya gak gitu-gitu amat. Kenapa? Karena waktu mereka habis untuk kerja daripada memamerkan gaya hidup.

Berdasarkan survei dari partisipan para orang-orang kaya, 92% orang kaya jarang menyewa kapal pesiar untuk liburan, 87% orang kaya jarang membeli mobil mewah keluaran terbaru. Yang menarik adalah, 30% orang kaya suka belanja barang diskonan. Tuh, orang berduit aja masih suka barang diskon, dilansir dari Businessinsider.com.

12. Orang bisa kaya raya kalau lahir dari keluarga kaya ray

Kesalapahaman yang sering keluar dari masyarakat bahwa kita bisa kaya raya kalau lahir dari keluarga kaya raya. Parahnya, sebagian dari kita masih memercayai hal tersebut. Ibaratnya anak dari keluarga sederhana gak punya hak untuk menjadi orang kaya.

Semua orang punya hak yang sama untuk menjadi kaya raya. Oprah Winfrey lahir dari keluarga miskin, sebelum sukses dengan talkshow The Oprah Winfrey Show. Jan Koum, pencetus WhatsApp, adalah seorang imigran asal Ukrania. Sejak kecil ia dan ibunya tinggal di apartemen yang disubsidi pemerintah Amerika Serikat. Hingga akhirnya ia belajar bahasa komputer dan menjadikannya orang terkaya dunia.

Sudah ada contoh nyata bahwa orang kaya raya yang bukan dari keluarga kaya raya. Jadi gak ada alasan untuk bilang orang yang kaya raya lahir dari keluarga kaya raya.

Apakah sekarang sudah berubah pandanganmu tentang orang kaya?

Related posts