EKONOMI 

Pengembang Targetkan Bangun 120 Ribu Rumah Subsidi pada 2019

beritaterkini99 – Himpunan Pengembang Pemukiman dan Perumahan Rakyat (Himperra) berkomitmen dukung pembangunan rumah bersubsidi.

Ketua Umum Himpera, Harry Endang Kawidjaja mengatakan pihaknya berkomitmen mendukung pembangunan rumah bersubsidi. Tahun depan, pihaknya menargetkan membangun 120.000 rumah.

Angka itu sekitar 60 sampai 70 persen dari total capaian Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dan Subsidi Selisih Bunga (SSB) yang tahun lalu hanya tercapai sebesar 220 ribu unit.

120.000 unit rumah ini akan menyasar tiga kelompok yang menjadi fokus Himperra, yakni masyarakat dengan UMR Normal atau Rp 4 juta, masyarakat yang bekerja di sektor informal, dan masyarakat dengan UMR rendah, yakni di bawah Rp 2 juta.

“Tahun depan kami berkomitmen berkontribusi sebesar 120 ribu,” ujar Endang.

Endang mengatakan, sejauh ini, hambatan bagi masyarakat dalam proses kepemilikan rumah adalah proses akad. “Menjual rumah sederhana mudah, tapi masalahnya di akad.  Mungkin kita akan membantu dari DPP ke DPD agar penyaluran kredit lancar,” kata dia.

Pemerintah, khususnya Kementerian PUPR menyambut positif berdirinya Himperra. Asosiasi ini diharapkan mampu mengerek capaian program satu juta rumah.

“Himperra diharapkan menjadi motor baru dalam mendukung pengadaan perumahan bagi masyarakat Indonesia,” kata Sekretaris Ditjen Pengadaan Perumahan Kementerian PUPR, Dadang Rukmana.

Dadang menyampaikan hingga saat ini program sejuta rumah pada 2018 sudah mencapai sekitar 600.000 unit.

“Hampir 600.000 target kita 1 juta. Harapannya Himpera jadi penggerak dalam mencapai 1 juta rumah di tahun nanti saya tagih ini,” tegas dia.

 

Sebelumnya, pengembang perumahan secara resmi mendeklarasikan berdirinya Himpunan Pengembang Pemukiman dan Perumahan Rakyat, (Himperra), di Kementerian PUPR, Jakarta, Sabtu 25 Agustus 2018.

Ketua Umum Himperra, Harry Endang Kawidjaja mengatakan pembentukan wadah ini sebagai bentuk komitmen pengembang untuk mendorong penyediaan rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah.

“Sasaran kita ada tiga, yang UMR normal, sekitar Rp 4 juta, lalu masyarakat yang bekerja di sektor informal, dan masyarakat yang dengan UMR rendah, seperti di Cirebon UMR rendah di bawah Rp 2 juta,” kata dia.

Dia yakin, pembangunan yang diprogramkan bisa dilaksanakan secara merata di seluruh wilayah Indonesia. Sebab saat ini Himperra sudah memiliki perwakilan atau cabang di 31 provinsi.

“Kita targetkan tahun depan bisa 34 DPD di Indonesia. Tambah lagi Maluku, Papua, dan Papua Barat,” ujar dia.

Selain itu, pihaknya juga akan aktif melakukan pelatihan bagi anggota asosiasi sehingga dapat lebih meningkat produksi.

“Pelatihan, bagaimana dapat kredit, dan bagaimana membangun. Supaya pengajuan kredit bisa cepat lancar dan bermanfaat,” ujar dia.

 

Related posts