Lifestyle 

Diklaim Bagus untuk Otak, Apa Itu ‘Dutch Diet’?

beritaterkini – Tren pola diet semakin berkembang. Yang sedang tren, Dutch diet dengan klaim baik untuk kesehatan otak. Benarkah?

Dutch diet sudah mulai tren sejak awal tahun ini. Pola makan ini disebut-sebut sangat baik untuk meningkatkan volume otak.

Sebuah penelitian di jurnal Neurology mengungkap manfaat Dutch diet. Mereka menganalisa pola makan dan otak dari 4.447 orang Belanda yang jadi partisipan.

Hasil penelitian menunjukkan partisipan yang menjalani Dutch dietdengan lebih baik, volume otaknya lebih besar. Hal ini terkait kesehatan fungsi otak di masa depan dimana ukuran otak menyusut berkaitan dengan masalah memori dan kognisi.

ilustrasi otak

Meski begitu, ahli gizi Andy Bellatti dan Bonnie Taub-Dix mengatakan Dutch diet bukanlah diet baru dan trendy. Mereka menjelaskannya pada Insider (17/8).

Dutch diet sebenarnya pola makan yang merujuk pada panduan kesehatan Health Council of the Netherlands yang diterbitkan tahun 2015.

Inti pola makan ini adalah memperbanyak asupan buah dan sayur harian. Begitu juga dengan gandum, kacang dan produk susu.

Dutch diet juga merekomendasikan makan ikan tiap minggu, mengganti konsumsi gandum olahan dengan gandum utuh, mengganti lemak padat dengan lemak cair serta membatasi asupan daging merah dan olahan.

Anjuran tersebut pun nampak tak asing di banyak pola makan atau tren diet. “Mereka menyebutnya Dutch diet karena itulah yang disarankan pemerintah Belanda,” kata Bellatti.

Menurutnya, Dutch Diet tak berbeda jauh dengan pola makan yang direkomendasikan pemerintah mana pun khususnya Amerika. “Tidak ada satu pun dari rekomendasi Dutch diet yang bisa saya bilang eksklusif hanya di Belanda,” lanjut Bellatti.
Sementara itu, Taub-Dix menilai, “Saya akan sangat senang jika seseorang menjalani diet ini dibanding diet aneh lain di luar sana, namun tidak ada sesuatu yang istimewa tentang ini.” Menurutnya pola makan seimbang memanglah yang terbaik untuk menjaga kesehatan.

Taub-Dix juga menyoroti hasil penelitian. Menurutnya peneliti mencatat tak ada satu pun kelompok makanan spesifik yang berkaitan dengan volume otak lebih besar. “Yang berpengaruh adalah pola makan secara keseluruhan,” pungkasnya.

Related posts