Fashion 

Hati-Hati, Filler Hidung Dapat Menyebabkan Kebutaan

beritaterkini99- Banyak yang beranggapan memiliki hidung mancung merupakan salah satu tolak ukur kecantikan bagi seseorang. Ini lah yang memicu para perempuan melakukan banyak cara untuk membuat hidungnya tampak lebih mancung.

Salah satu cara yang dipilih untuk memperindah hidung ialah dengan filler hidung. Kini metode ini banyak diminati dibandingkan operasi plastik karena dianggap lebih aman, praktis, dan tidak permanen.

Filler sendiri merupakan salah satu metode yang digunakan untuk menambahkan volume pada bagian tubuh tertentu. Cara kerjanya adalah dengan menyuntikkan cairan ke dalam lapisan kulit. Cairan yang disuntikkan berbeda-beda bisa berupa asam hialuronat, kolagen, lemak tubuh, hingga silicon.

Selain hidung, filler juga bisa digunakan unutk bibir seperti yang dilakukan Kaylie Janner, filler mata, hingga filler payudara.

Namun, khusus untuk filler hidung, dr. Gaby Syerly pemilik klinik kecantikan Youth & Beauty, mengatakan filler sebenarnya diperentukan bagi mereka yang sudah lanjut usia.

“Kalau filler makin tua makin butuh filler. Kalau makin tua orang lebih muka mengikuti bentuk tengkorak. Di daerah pipi, pelipis, dan mata. Karena lemaknya berkurang. Kalau filler 35 tahun ke atas untuk anti penuaan. Untuk mengurangi wajah yang kendur, itu bagus,” ujarnya saat ditemui di Jakarta, beberapa waktu lalu.

1 dari 2 halaman

Bahaya filler hidung

Menurutnya, banyak perempuan yang ingin memiliki hidung yang mancung secara berlebihan. Padahal filler hidung secara berlebihan akan berakibat kebutaan.

Filler di daerah hidung harus benar-benar hati-hati. Sebab dapat menyebabkan kebutuaan. Kalau benar-benar mau mancung lebih baik operasi saja,” tuturnya.

Joshua Zeichner, M.D., seorang dermatologi dari Mount Sinai Hospital di New York, AS, menjelaskan salah satu risiko berbahaya dari injeksi filler adalah bahan filler itu sendiri, yang masuk dan dapat menyumbat pembuluh darah.

Jika hal tersebut terjadi maka dapat menyebabkan kerusakan. Penyembutan tersebut dapat mencegah pengiriman oksigen dan nutrisi lainnya. Bila berdampak pada kulit akan berbahaya bagi jaringan parut, dan bila terkena mata akan menyebabkan kebutaan.

Related posts