EKONOMI 

Saham Tertekan, Kapitalisasi Pasar Boeing Menyusut

Beritatrekini99- Langkah sejumlah negara untuk mengandangkan pesawat Boeing 737 Max 8 berimbas terhadap pergerakan saham Boeing. Hal ini juga berimbas terhadap kapitalisasi pasar saham Boeing yang menyusut.

Saham Boeing kembali melemah pada perdagangan saham Selasa waktu setempat (Rabu pagi WIB). Saham Boeing tergelincir 6,15 persen ke posisi USD 375,41 pada penutupan perdagangan Selasa waktu setempat. Hal itu mendorong kapitalisasi pasar saham Boeing merosot menjadi USD 212,10 miliar.

Pada perdagangan saham Senin waktu setempat, saham Boeing turun 5,3 persen menjadi USD 400,01.  Hal itu dipicu kecelakaan pesawat Etihiopian Airlines pada Minggu 10 Maret 2019 yang menewaskan 157 penumpang dan kru.

Pesawat maskapai Ethiopian Airlines tersebut juga memakai model Boeing 737 Max 8. Pesawat ini sama dengan model pesawat Lion Air yang alami kecelakaan pada Oktober 2018 di Tanjung Pakis, Karawang, Jawa Barat.

Dengan kecelakaan pesawat Boeing 737 Max 8 dalam lima bulan tersebut berdampak terhadap pergerakan saham Boeing. Saham Boeing alami penurunan terbesar dalam dua hari sejak Juni 2009, seperti dikutip dari laman Reuters, Rabu (13/3/2019).

Tak hanya itu, langkah sejumlah negara yang maskapainya menggunakan pesawat Boeing 737 Max untuk menghentikan sementara operasionalnya direspons negatif pelaku pasar pada perdagangan Selasa waktu setempat.

Kapitalisasi pasar saham Boeing merosot sekitar USD 13,99 miliar atau sekitar Rp 199,74 triliun (asumsi kurs Rp 14.268 per dolar AS) dari posisi USD 226 miliar pada Senin waktu setempat menjadi USD 212,10 miliar pada Selasa waktu setempat.

Kapitalisasi pasar saham ini merupakan harga saham dikalikan dengan jumlah saham perusahaan yang beredar. Kapitalisasi pasar saham ini salah satu cara untuk menilai besar kecilnya suatu perusahaan tercatat.

2 dari 2 halaman

Saham Boeing Turun 6,15 Persen pada Perdagangan Selasa

Sebelumnya, saham Boeing kembali tertekan di bursa saham New York, Amerika Serikat pada perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu pagi WIB).

Mengutip data Bloomberg, Rabu 13 Maret 2019, saham Boeing merosot 6,15 persen ke posisi USD 375,41. Pada penutupan perdagangan saham Senin waktu setempat, saham Boeing turun 5,3 persen ke posisi USD 400,01 usai kecelakaan pesawat Ethiopian Airlines di Addis Ababa, Ethiopia yang menewaskan 157 penumpang dan kru.

Awal perdagangan saham Senin waktu setempat, saham Boeing sempat anjlok hingga 11 persen. Penurunan saham Boeing termasuk terbesar dalam dua hari sejak Juni 2009.

Mengutip laman Reuters, saham Boeing Co terpukul lagi usai sejumlah negara memutuskan menghentikan sementara operasional pesawat Boeing 737 Max 8. Hal ini merespons kecelakaan pesawat di Ethiopia.

Inggris dan Uni Eropa bergabung dengan China, Malaysia, Singapura, Australia dan negara-negara lain untuk menghentikan sementara operasional pesawat 737 Max 8. Hal itu juga menekan saham Boeing yang termasuk salah satu saham berkinerja terbaik di indeks Dow Jones pada 2019.

Pada perdagangan Selasa waktu setempat, sejumlah saham maskapai AS juga bergerak melemah dengan indeks saham S&P 500 sektor penerbangan turun 1,5 persen. Saham Southwest Airlines Co dan American Airlines Group Co terpangkas dua persen.

Berdasarkan data Refinitiv, tujuh dari 24 analis yang cover saham Boeing mereview peringkat saham Boeing dalam dua hari. Adapun hingga kini, ada dua penurunan peringkat dan satu menargetkan memangkas harga saham Boeing.

Adapun DZ Bank, menjadi broker pertama yang menempatkan rekomendasi jual saham Boeing dengan target harga USD 333.

Selain itu, pialang Edward Jones menurunkan peringkat saham untuk hold dari membeli dengan pertimbangan kecelakaan dapat mengakibatkan biaya tambahan, beberapa keterlambatan pesanan dan menekan kinerja keuangan.

Pesawat Boeing 737 termasuk pesawat komersial paling banyak terjual di dunia, dan merupakan masa depan Boeing. Pesawat Boeing seri Max menjadi pesawat jet dengan penjualan tercepat dalam sejarah dengan pesanan lebih dari 5.000 .

Kecelakaan pesawat maskapai Ethiopian Airlines pada Minggu 10 Maret 2019 membebani Boeing. Produsen pesawat asal Seattle, AS itu pun menerapkan perubahan desain pada April…

Related posts