LIGA ENGLAND 

Tingkah Asisten Pelatih Chelsea yang Sulut Kemarahan Mourinho Dianggap Memalukan

beritatrekini99 – Asisten pelatih Maurizio Sarri, Marco Ianni mencuri perhatian saat Chelsea berduel dengan Manchester United di pekan kesembilan Premier League 2018/19, Sabtu (20/10) lalu. Mantan pelatih Newcastle, Alan Pardew menilai sikap seperti itu seharusnya tidak dilakukan oleh profesional.

Kala itu, Ianni melakukan selebrasi berlebihan di hadapan bangku cadangan MU saat Ross Barkley mencetak gol penyeimbang kedudukan di menit-menit akhir pertandingan. Aksinya ini menyulut kemarahan Jose Mourinho dan staf MU.

Masalah ini memang sudah selesai. Sarri meminta maaf langsung pada Mourinho sambil membawa Ianni. Mourinho juga sudah memaafkannya.

Meski demikian, Pardew percaya sikap seperti itu seharusnya tak bisa diterima. Baca penjelasan selengkapnya di bawah ini:

1 dari 2

Tak Salah

Menurut Pardew, reaksi Mourinho tak bisa disalahkan. Mourinho hanya merespons dan mencoba membuktikan harga dirinya. Tindakan Ianni sungguh tak bisa diterima.

“Orang ini [Ianni] – pelatih kedua atau siapa pun dia – aksi pertamanya tidak bisa diterima dan aksi keduanya jelas tak bisa diterima,” kata Pardew di Sky Sports.

“Man of the Match pertandingan ini adalah steward yang menghentikan Jose [Mourinho]. Jika anda ingin jadi pelatih top, anda harus siap melepaskan amarah anda dan jika tidak, anda tak layak melakukan pekerjaan ini.”

2 dari 2

Minta Maaf

Minta Maaf
Jose Mourinho © AP

Oleh sebab itu, Pardew merasa puas saat mendengar kabar Ianni dan Sarri sudah meminta maaf langsung pada Mourinho, dan Mourinho memaafkannya. Menurutnya, saat ini Mourinho punya masalah yang lebih besar dari sekadar pertengkaran.

“Dalam situasi seperti itu, mereka [MU] kebobolan di detik terakhir, dia [Mourinho] kembali ke klub lamanya dan mendapati asisten pelatih lawan melukai harga diri di depan wajahnya seperti itu – itu sangat memalukan.”

“Saya senang dia [Ianni] sudah meminta maaf dan Jose sudah menerima permintaan maafnya. Dalam situasi Jose saat ini, dengan tekanan yang dia hadapi, itu [pertengkaran] adalah hal terakhir yang dia inginkan,” tutup Pardew.

 

Related posts