POLITIK 

Wapres Jusuf Kalla Pimpin Rapat Penanggulangan Bencana Banjir Sulsel

Beritaterkini99- Wakil Presiden RI HM Jusuf Kalla memimpin rapat penanggulangan bencana banjir dan tanah longsor yang berlangsung di ruang rapat pimpinan Kantor Gubernur Sulawesi Selatan di Makassar, Minggu (27/1/2019).

Rapat yang dimulai sekitar pukul 14.40 Wita itu dihadiri Menteri Sosial RI Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Doni Monardo, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Gubernur Sulsel.

Antara melansir, rapat koordinasi ini dilakukan setelah kunjungan Wapres Jusuf Kalladi Bendungan Bili-Bili serta jembatan Je’ne Lata yang putus akibat terjangan banjir di Desa Manuju Kecamatan Parangloe, Kabupaten Gowa.

Sebelum masuk ke Ruangan Rapim, Jusuf Kalla dan rombongan sempat transit di Lounge (ruang tunggu utama) Kantor Gubernur.

“Tadi pagi Bapak Jusuf Kalla telah ada di Makassar dan meninjau beberapa tempat,” kata Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah. Pada rapat yang dibuka Gubernur Sulsel ini, hadir juga Forkopimda Sulsel, serta bupati dan wali kota terdampak banjir dan longsor yang terjadi pada 22 Januari 2019.

2 dari 3 halaman

Tinjau Jembatan Putus

Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla meninjau dua lokasi terdampak banjir di Sulawesi Selatan, yakni Bendungan Bili-Bili dan jembatan Bissoloro yang terputus di Kecamatan Manuju, Kabupaten Gowa. Pria disapa akrab JK ini langsung menuju lantai dua gedung pengendalian bendungan untuk melihat dan memastikan kondisi bendungan tersebut.

Mengingat pada Selasa (22/1) lalu, volume debit air bendungan tersebut sudah berada di ambang batas, akibat hujan deras disertai angin yang mengguyur wilayah Sulsel dan sekitarnya hingga menimbulkan banjir dan tanah longsor.

Lalu dilanjutkan peninjauan di Jembatan Bissoloro, Sapaya yang terputus akibat derasnya arus air saat kejadian itu.

JK menginstruksikan kepada Menteri PUPR untuk segera memperbaiki jembatan tersebut agar bisa dilalui masyarakat setempat dan tidak menghambat perekonomian.

 

Related posts