POLITIK 

Dijual Secara Online, Buku Baru Ahok Dihargai Rp 1 Juta


beritaterkini99 – Walaupun dikungkung di balik jeruji besi, rupanya tidak mematikan kreativitas mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama. Sehari jelang peringatan HUT ke-73 Indonesia, Ahok meluncurkan buku bertajuk “Kebijakan Ahok” di Gedung Filateli, Jakarta Pusat.

Di dalam buku setebal 331 halaman itu, Ahok menuangkan semua dasar-dasar kebijakannya ketika membangun dan menata Jakarta. Proses pembuatan buku itu memakan waktu sekitar satu tahun.

Staf Ahok, Sakti Budiono mengatakan, Ahok sudah memberikan kisi-kisi sejak awal penulisan.

“Kami seminggu sekali berkunjung ke Mako (rutan di Depok). Biasanya Beliau ngasih kisi-kisi dan nanti kami yang kembangkan redaksinya,” ujar Sakti kepada media pada Kamis (16/8).

Buku itu tidak dijual di toko buku melainkan dengan cara online. Lalu, berapa harga buku tersebut kalau publik tertarik membeli?

1. Buku “Kebijakan Ahok” dijual dengan harga Rp 1 juta

Menurut Sakti, buku Ahok tersebut sudah dicetak sebanyak 5.000 eksemplar untuk edisi pertama. Penjualannya pun tidak dilakukan melalui toko buku, melainkan melalui online di media sosial Ahok.

Lalu, berapa harga buku terbaru Ahok itu? Staf Ahok lainnya, Mahdiah, mengatakan buku tersebut dijual seharga Rp1 juta. Hal itu lantaran, hasil penjualan buku akan didonasikan bagi warga yang membutuhkan pertolongan mantan Bupati Belitung Timur tersebut.

“Sebab, meski berada di dalam penjara, masih banyak warga yang meminta bantuan kepada Pak Ahok,” ujar Mahdiah kepada media di Gedung Filateli.

Ia menjelaskan, sebenarnya sejak 8 bulan lalu, Ahok sudah mengutarakan keinginannya untuk membuat sebuah buku soal pengalamannya dalam perumusan atau pengawasan kebijakan di pemerintahan.

2. Ahok berharap pemikirannya bisa dijadikan rujukan dalam pengambilan kebijakan

Staf Ahok, Sakti Budiono, mengatakan di dalam buku tersebut, tidak ada sedikit pun isi curhatan Ahok dari balik jeruji. Semua berisi pemikiran dan dasar yang melandasi berbagai kebijakan Ahok selama memimpin Jakarta.

Contohnya, ketika ia membangun Simpang Susun Semanggi 2 dan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA).

“(Soal curhatan) mungkin di buku selanjutnya,” ujar Sakti.

Menurut dia, buku tersebut bisa dijadikan rujukan bagi siapa pun termasuk stake holder ketika mengambil keputusan untuk membuat suatu kebijakan. Bahkan, bagi calon anggota DPR pun disarankan membaca buku ini. Sakti mengatakan di dalam buku tersebut Ahok menjelaskan secara rinci bagaimana hubungan antar komisi di DPRD dengan Pemprov DKI.

3. Ahok juga menitipkan pesan dari balik jeruji

Ahok kini sudah mendekam di penjara rutan Brimob setahun lebih. Majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat menyatakannya bersalah dalam kasus penodaan agama Islam pada 9 Mei 2017.

Ia sempat mengajukan Peninjauan Kembali (PK) namun ditolak oleh Hakim Agung, Artidjo Alkostar. Sementara, Ahok menolak opsi pembebasan bersyarat, lantaran salah satu syaratnya harus bersedia mengaku bersalah dalam perbuatan itu. Ahok sejak awal mengaku tidak pernah memiliki niat untuk menodai agama Islam.

Karena tidak bisa ikut hadir langsung di peluncuran bukunya, Ahok menitipkan pesan tertulis dan diunggah ke media sosialnya. Ia berharap buku yang ia tulis di balik jeruji itu bisa menjadi pelajaran dan kritik bagi publik.

“Saya harap para calon anggota dewan dan kepala daerah juga orang awam yang mengetahui kebijakan yang saya ambil selama jadi pelayan/pejabat publik terutama di DKI dapat menjadi masukan bagi kebijakan yang akan mereka ambil. Atau bagi yang awam bisa membandingkan kebijakan Ahok dengan kebijakan pejabat di daerahnya,” tulis Ahok di akun media sosialnya.

Kalian tertarik membaca buku Ahok?

Related posts