SEPAKBOLA 

Bukan Bocah Lagi, Neymar Dinilai Sudah Jadi Pria Dewasa

beritatrekini99 – Mantan pelatih Brasil, Vanderlei Luxemburgo meyakini Neymar sudah belajar dari kegagalan dan kritik yang menyerangnya di Piala Dunia 2018 lalu. Dia percaya saat ini Neymar sudah jadi orang yang baru, yang lebih dewasa.

Neymar dinilai telah menodai reputasinya sendiri karena akting berlebihan saat terjatuh di lapangan. Neymar terlalu sering berguling-guling di lapangan dan membuatnya dikritik

Pasca insiden tersebut, Neymar sudah mengakui kesalahannya dan berharap bisa lebih baik di masa mendatang. Luxemburgo juga percaya pengalaman ini telah membuka mata Neymar dan membuatnya jadi lebih dewasa.

Neymar mungkin tak pernah membayangkan akan jadi sasaran kritik di Piala Dunia. Baca penjelasan Luxemburgo selengkapnya di bawah ini:

1 dari 2

Ulah Sendiri

Menurut Luxemburgo, kesialan yang menimpa Neymar sebenarnya diciptakan Neymar sendiri. Neymar-lah yang mulai berulah di lapangan, menjatuhkan diri saat ditekel lawan, dan saat ini Neymar harus menghadapi konsekuensinya saat diserang media.

“Dia [Neymar] menciptakan sendiri apa yang terjadi padanya. Jadi dia harus menghadapi konsekuensinya setelah itu,” ujar Luxemburgo di fourfourtwo.

“Seperti yang saya katakan, mungkin dia tak pernah mengalami momen kritis seperti itu, tetapi sekarang dia sudah memahaminya. Dan saya yakin dia sudah lebih dewasa sejak saat itu.”

2 dari 2

Sadar

Sadar
Neymar. © AP

Lebih lanjut, Luxemburgo menilai kritik yang menyerang Neymar sebenarnya justru membuat pemain PSG itu melihat fenomena dari sisi lain. Neymar mungkin menyadari bahwa sebagai pesepak bola profesional, dia tak bisa terlepas dari kritik yang terkadang sangat kejam.

“Dia [Neymar] tak pernah membayangkan banyaknya kritik yang dia terima selama Piala Dunia. Lalu Brasil tersingkir. Hal ini akan membuat anda melihat hal dari perspektif yang berbeda.”

“Anda seperti menyadari bahwa anda adalah pesepak bola profesional dan anda tidak imun terhadap kritik berat,” sambungnya.

“Saya sudah berbicara dengan dia sejak saat itu – dia bocah cerdas, ya, dia sudah bukan bocah lagi, dia adalah pria. Saya yakin pengalaman ini akan membuatnya lebih baik di Piala Dunia berikutnya.”

 

Related posts