EKONOMI 

IMF Turunkan Target Ekonomi Dunia, Ini Dampaknya Buat RI

beritaterkini99 – Meteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut dampak yang paling terasa penurunan target pertumbuhan ekonomi dunia menjadi 3,7% berdampak pada laju investasi di tanah air.

“Untuk Indonesia, pengaruh terlihat dengan interest rate meningkat dan respon BI menaikkan suku bunga, berhubungan kurs dan suku bunga internasional, maka biaya dari uang itu menjadi mahal, capital itu menjadi lebih mahal tidak semurah dan semudah sebelumnya, itu yang terkena pertama adalah investasi, ” kata Sri Mulyani saat berbincang dengan beritaterkini99 di Nusa Dua Bali, Rabu (10/10/2018).

Penurunan investasi di Indonesia, kata Sri Mulyani dikarenakan respons penyesuaian suku bunga yang dilakukan Bank Indonesia (BI).

“Karena investasi adalah biasanya pinjam uang untuk investasi, kalau sekarang pinjamnya mahal dan investasi tidak menguntungkan lebih, maka nggak jadi pinjam, maka investasi berkurang,” kata Sri Mulyani.

Sri Mulyani bilang, pemerintah pun harus cepat merespon hal itu karena investasi merupakan komponen pendukung laju pertumbuhan ekonomi nasional.

“Itu kita harus hati-hati karena investasi sebenarnya baru recover, tadinya pertumbuhan hanya 4-5%, sekarang sudah mulai 7-7,5%, kalau interest rate naiknya sangat cepat, bisa saja investasi tidak bisa naik terus dan tertahan,” jelas dia.

Selain investasi, kata Sri Mulyani juga berdampak pada kegiatan impor nasional. Hal ini juga mempengaruhi niatan pemerintah yang tengah menekan impor dan menggenjot ekspor.

“Tentu saja impor, dengan kurs mahal dan interest ratenya tinggi dan investasi tertahan, maka impor menurun, tapi sebetulnya impor menurun dalam rangka menurunkan CAD itu bagus, tapi impor menurun sebagai tanda pertumbuhan melemah itu harus kita waspadai, ini ada beda fenomenanya,” papar dia.

Agar ekonomi berjalan tetap seimbang, maka pemerintah juga harus cepat merespon dengan ekspor.

“Kita berharap ekspor menjadi lebih memiliki insentif. Jadi kalau ekspor bisa maju lebih cepat, bereaksi terhadap lingkungan dan kesempatan yang ada sekarang, ekspornya bisa naik, walaupun investasi tertahan, growth kita masih bisa naik. Tapi ekspor kalau nggak secepat kenaikan yang diharapkan maka bisa terjadi growth menjadi lebih lemah,” ujar dia.

Related posts