INTERNASIONAL 

Donald Trump Diterpa Isu Dugaan Skandal Pajak

beritatrekini99- Presiden Amerika Serikat Donald Trump tengah diterpa isu dugaan skandal pajak yang dilakukannya pada tahun 1990-an, menurut investigasi terbaru surat kabar ternama The New York Times (the Times) yang dipublikasikan pada Selasa 2 Oktober 2018.

Seperti dikutip dari CNN, Kamis (4/10/2018), the Times menulis bahwa Trump diduga “membantu orang tuanya menghindari pajak pada 1990-an”.

Surat kabar itu juga menemukan beberapa informasi tudingan lain, termasuk salah satunya, “tindakan penipuan pajak langsung” yang memungkinkan orang tua Trump mengumpulkan kekayaan untuk kemudian diwariskan kepada sang miliarder nyentrik dan saudara-saudaranya.

Trump menerima setidaknya US$ 413 juta dolar (sesuai kurs saat ini) dari kerajaan real estat ayahnya.

Sang presiden dan saudara-saudaranya juga dituduh membantu orang tuanya membangun kekayaan mereka dengan menyembunyikan jutaan dolar dalam bentuk hadiah di sebuah “perusahaan palsu,” menurut the Times.

Trump juga dituding membantu ayahnya dalam melakukan “pemotongan pajak yang tidak pantas senilai jutaan dolar lebih.”

Dia juga disangkakan membantu untuk “merumuskan strategi” bagi orang tuanya untuk menurunkan nilai kepemilikan real estat mereka pada laporan tax return, guna mengurangi nilai tagihan pajak, menurut catatan yang ditinjau oleh Times.

Surat kabar itu melakukan lebih dari satu bulan penyelidikan, dengan meninjau lebih dari 100.000 halaman dokumen, berupa laporan bank, audit keuangan, laporan pencairan uang tunai dan cek yang dibatalkan.

Dokumen itu termasuk lebih dari 200 tax return dari Fred C. Trump, ayah Presiden, perusahaan mitra dan dana perwalian yang berhubungan dengan kerajaan bisnis Trump. The Times juga mewawancarai beberapa mantan karyawan dan penasihat ayah Trump.

Respons Trump

Presiden Donald Trump segera merespons laporan tersebut lewat sebuah tweet yang diunggahnya melalui @realDonaldTrmp pada hari Rabu 3 Oktober 2018. Dalam tweet itu, Trump menyebut tudingan yang dilontarkan oleh the Times sebagai “tuduhan yang sangat tua, membosankan, dan telah berulang diceritakan.”

Namun, ia tidak secara langsung membantah temuan the Times.

Di sisi lain, pengacara Trump, Charles Harder menyebut tudingan the Times “salah 100 persen”.

“Tuduhan New York Times tentang penipuan dan penghindaran pajak adalah 100 persen salah, dan sangat mencemarkan nama baik,” kata Harder, menurut surat kabar itu.

“Tidak ada penipuan atau penghindaran pajak oleh siapa pun. Fakta-fakta yang mendasari Times untuk melontarkan tuduhan palsu itu sangat tidak akurat,” kata Harder.

Saudara Trump, Robert Trump, mengatakan dalam sebuah pernyataan kepada Times bahwa semua “pajak yang diperlukan telah dibayarkan.”

“Ayah tersayang kami, Fred C. Trump, meninggal pada Juni 1999. Ibu kami yang tercinta, Mary Anne Trump, meninggal pada Agustus 2000,” kata Robert Trump dalam pernyataannya kepada The Times.

“Semua hadiah dan tax returns atas aset tanah telah diajukan, dan pajak yang diperlukan telah dibayar. Perkebunan ayah kami ditutup pada tahun 2001 oleh Internal Revenue Service (Otoritas Pajak Federal AS) dan otoritas pajak New York State, dan tanah ibu kami ditutup pada tahun 2004. Keluarga kami tidak memiliki komentar lain tentang hal-hal yang terjadi sekitar 20 tahun yang lalu, dan meminta Anda menghargai dan menghormati privasi orang tua kita yang meninggal, semoga Tuhan mengistirahatkan jiwa mereka.”

“Fred Trump telah pergi selama hampir dua puluh tahun dan sedih menyaksikan serangan menyesatkan ini terhadap keluarga Trump oleh New York Times yang gagal,” kata sekretaris pers Gedung Putih Sarah Sanders dalam sebuah pernyataan Selasa.

“Beberapa dekade yang lalu, IRS telah meninjau dan menandatangani transaksi ini.”

Catatan yang ditinjau oleh the Times tidak termasuk pajak pribadi Trump atau transaksi bisnisnya baru-baru ini.

Related posts